Senin, 28 Oktober 2013

TUGAS UTS TAKE HOME DIPP


KASUS TENTANG DAILY/ HABIT PROBLEM

BEDWETTING (BUANG AIR KECIL DI CELANA / MENGOMPOL)

Saya memiliki anak yang mempunyai kebiasaan mengompol/ buang air kecil di celana. Ia sekarang sudah berusia 6 tahun. Saat ia mulai berusia 2 tahun, saya kurang sekali memperhatikan anak saya karena adanya tuntutan pekerjaan. Hingga akhirnya karena kekeliruan saya itulah yang mengakibatkan anak saya sampai saat ini yang sudah berusia 6 tahun masih tetap mengompol/ buang air kecil dicelananya. Saya bingung, apa yang harus saya lakukan sekarang, berbagai alternatif sudah saya lakukan. Namun tetap saja hasilnya tidak ada. Saat ini, anak saya sudah akan memasuki bangku SD (Sekolah Dasar). Tapi sampai saat ini ia masih saja mengompol.
Gurunya di TK (Taman Kanak-kanak) sering sekali mengeluhkan anak saya ini saat saya menjemputnya ke sekolah. Gurunya bilang bahwa anak saya sering sekali mengompol dikelas saat waktunya pelajaran dimulai setelah jam istirahat, bahkan sudah tidak sering lagi namun sudah menjadi kebiasaan dan dilakukannya secara terus menerus. Hal yang diherankan oleh gurunya, anak saya ini tidak pernah bilang jika ia ingin buang air kecil. Tidak seperti teman-temannya yang dengan sendirinya bilang dan langsung izin ke kamar mandi tanpa bantuan dari gurunya. Saya sampai malu sekali dengan pernyataan-pernyataan yang dilontarkan oleh gurunya kepada saya.Anak saya ini sering sekali lari-lari jika sedang bermain. Sehingga membuatnya sering haus, dan meminum air putih dingin yang banyak sekali.
Saat dirumahpun saya juga heran, karena ia setiap bangun tidur selalu saja mengompol. Hal ini juga sering sekali, dan bahkan setiap hari ia selalu mengompol.Saat saya berusaha untuk menanyakan kepada anak saya ini kenapa ia sering sekali mengompol saat dikelas dan dirumah, jawabnya karena ia males ke kamar mandi, tidak suka terkena basah-basah kecuali saat mandi saja, selain itu juga karena malu dan tidak berani jika ia ingin bilang kepada guru kelasnya.


CARA MENGATASI :
Jika dilihat dari kasus diatas, terlihat bahwa awalnya karena toilet training yang salah dari pihak orang tuanya yang mengakibatkan anak tersebut jadi sering mengompol/ buang air kecil dicelana. Seharusnya anak di usia 18-24 bulan sudah harus diberi toilet training, bukannya dibiarkannya untuk melakukannya sendiri tanpa dampingan dari orang tuanya. Adanya toilet training yang benar/ baik, dapat membuat anak menjadi tahu dan mengerti dimana, kapan, dan seperti apa nantinya anak tersebut harus buang air kecil (BAK), buang air besar (BAB), mandi, dll.
Selain itu tadi ada banyak penyebab yang ditimbulkan dari anaknya sendiri, dimana yang pertama si anak sering meminum minuman dingin saat seusai main. Hal ini dapat dilatih secara perlahan, terutama saat ia akan beranjak untuk tidur. Mulailah dengan kebiasaan menyuruh si anak agar sebelum tidur tidak banyak-banyak minum, dan menyuruhnya buang air kecil terlebih dahulu sebelum tidur. Atau bisa juga dengan orang tua harus mengetahui atau selalu mengecek interval anak untuk buang air kecil dalam setiap harinya. Dengan begitu orang tua juga bisa mengontrol anak untuk selalu menyuruhnya buang air kecil dijam-jam yang memang seharusnya anak tersebut waktunya untuk buang air kecil.
Penyebab yang kedua si anak tidak berani/ malu jika harus bilang terhadap guru di kelasnya untuk meminta izin buang air kecil ke kamar mandi. Dalam hal ini orang tua harus memberikan penjelasan-penjelasan kepada si anak, agar anak tersebut memiliki keberanian untuk bilang kepada guru dikelasnya. Dapat juga dilakukan dengan adanya reward dari orang tua, agar anak tersebut dapat melakukan apa yang sudah disuruh orang tuanya untuk mendapatkan hal yang diingini oleh si anak. Dengan begitu anak jadi memiliki semangat agar ia mampu memberanikan dirinya, dan tidak malu-malu lagi untuk bilang kepada guru di kelasnya saat ia akan buang air kecil. Selain adanya reward, perlu juga dengan adanya punishment, dimana semua yang disukai si anak dihilangkan. Agar anak tersebut lebih memiliki keinginan keras, agar tidak mengompol lagi.
Penyebab yang ketiga adalah si anak males ke kamar mandi dan tidak suka terkena basah-basah kecuali saat mandi saja. Hal ini juga dapat disebabkan karena adanya toilet training yang kurang baik/ salah, sehingga menyebabkan si anak menjadi tidak suka terkena air kecuali saat mandi saja. Padahal banyak sekali kegiatan yang menggunakan air selain mandi. Untuk mengatasi hal ini, orang tua perlu memberikan pengertian-pengertian terlebih dahulu tentang apa yang nantinya akan terjadi jika setelah buang air kecil dan buang air besar tidak dibasuh dengan air. Dengan begitu anak sedikit demi sedikit akan mengerti. Selain itu harus ada paksaan dan teguran dari orang tua, agar anak tersebut tidak malas untuk ke kamar mandi saat ia akan membuang air kecil. Selain itu harus ada upaya dari orang tuanya agar anak tersebut mengalami peningkatan secara bertahap agar kebiasaannya untuk mengompol atau buang air kecil dicelana dapat dikurangi secara perlahan atau bahkan dihilangkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar