KASUS
TENTANG DAILY/ HABIT PROBLEM
BEDWETTING (BUANG AIR KECIL DI
CELANA / MENGOMPOL)
Saya
memiliki anak yang mempunyai kebiasaan mengompol/ buang air kecil di celana. Ia
sekarang sudah berusia 6 tahun. Saat ia mulai berusia 2 tahun, saya kurang
sekali memperhatikan anak saya karena adanya tuntutan pekerjaan. Hingga
akhirnya karena kekeliruan saya itulah yang mengakibatkan anak saya sampai saat
ini yang sudah berusia 6 tahun masih tetap mengompol/ buang air kecil
dicelananya. Saya bingung, apa yang harus saya lakukan sekarang, berbagai alternatif
sudah saya lakukan. Namun tetap saja hasilnya tidak ada. Saat ini, anak saya
sudah akan memasuki bangku SD (Sekolah Dasar). Tapi sampai saat ini ia masih
saja mengompol.
Gurunya
di TK (Taman Kanak-kanak) sering sekali mengeluhkan anak saya ini saat saya
menjemputnya ke sekolah. Gurunya bilang bahwa anak saya sering sekali mengompol
dikelas saat waktunya pelajaran dimulai setelah jam istirahat, bahkan sudah
tidak sering lagi namun sudah menjadi kebiasaan dan dilakukannya secara terus
menerus. Hal yang diherankan oleh gurunya, anak saya ini tidak pernah bilang
jika ia ingin buang air kecil. Tidak seperti teman-temannya yang dengan
sendirinya bilang dan langsung izin ke kamar mandi tanpa bantuan dari gurunya.
Saya sampai malu sekali dengan pernyataan-pernyataan yang dilontarkan oleh
gurunya kepada saya.Anak saya ini sering sekali lari-lari jika sedang bermain.
Sehingga membuatnya sering haus, dan meminum air putih dingin yang banyak
sekali.
Saat
dirumahpun saya juga heran, karena ia setiap bangun tidur selalu saja
mengompol. Hal ini juga sering sekali, dan bahkan setiap hari ia selalu
mengompol.Saat saya berusaha untuk menanyakan kepada anak saya ini kenapa ia
sering sekali mengompol saat dikelas dan dirumah, jawabnya karena ia males ke
kamar mandi, tidak suka terkena basah-basah kecuali saat mandi saja, selain itu
juga karena malu dan tidak berani jika ia ingin bilang kepada guru kelasnya.
CARA
MENGATASI :
Jika
dilihat dari kasus diatas, terlihat bahwa awalnya karena toilet training yang
salah dari pihak orang tuanya yang mengakibatkan anak tersebut jadi sering
mengompol/ buang air kecil dicelana. Seharusnya anak di usia 18-24 bulan sudah
harus diberi toilet training, bukannya dibiarkannya untuk melakukannya sendiri
tanpa dampingan dari orang tuanya. Adanya toilet training yang benar/ baik,
dapat membuat anak menjadi tahu dan mengerti dimana, kapan, dan seperti apa
nantinya anak tersebut harus buang air kecil (BAK), buang air besar (BAB),
mandi, dll.
Selain
itu tadi ada banyak penyebab yang ditimbulkan dari anaknya sendiri, dimana yang
pertama si anak sering meminum minuman dingin saat seusai main. Hal ini dapat
dilatih secara perlahan, terutama saat ia akan beranjak untuk tidur. Mulailah
dengan kebiasaan menyuruh si anak agar sebelum tidur tidak banyak-banyak minum,
dan menyuruhnya buang air kecil terlebih dahulu sebelum tidur. Atau bisa juga
dengan orang tua harus mengetahui atau selalu mengecek interval anak untuk
buang air kecil dalam setiap harinya. Dengan begitu orang tua juga bisa
mengontrol anak untuk selalu menyuruhnya buang air kecil dijam-jam yang memang
seharusnya anak tersebut waktunya untuk buang air kecil.
Penyebab
yang kedua si anak tidak berani/ malu jika harus bilang terhadap guru di
kelasnya untuk meminta izin buang air kecil ke kamar mandi. Dalam hal ini orang
tua harus memberikan penjelasan-penjelasan kepada si anak, agar anak tersebut
memiliki keberanian untuk bilang kepada guru dikelasnya. Dapat juga dilakukan
dengan adanya reward dari orang tua, agar anak tersebut dapat melakukan apa
yang sudah disuruh orang tuanya untuk mendapatkan hal yang diingini oleh si
anak. Dengan begitu anak jadi memiliki semangat agar ia mampu memberanikan
dirinya, dan tidak malu-malu lagi untuk bilang kepada guru di kelasnya saat ia
akan buang air kecil. Selain adanya reward, perlu juga dengan adanya
punishment, dimana semua yang disukai si anak dihilangkan. Agar anak tersebut lebih
memiliki keinginan keras, agar tidak mengompol lagi.
Penyebab
yang ketiga adalah si anak males ke kamar mandi dan tidak suka terkena
basah-basah kecuali saat mandi saja. Hal ini juga dapat disebabkan karena
adanya toilet training yang kurang baik/ salah, sehingga menyebabkan si anak
menjadi tidak suka terkena air kecuali saat mandi saja. Padahal banyak sekali
kegiatan yang menggunakan air selain mandi. Untuk mengatasi hal ini, orang tua
perlu memberikan pengertian-pengertian terlebih dahulu tentang apa yang
nantinya akan terjadi jika setelah buang air kecil dan buang air besar tidak
dibasuh dengan air. Dengan begitu anak sedikit demi sedikit akan mengerti.
Selain itu harus ada paksaan dan teguran dari orang tua, agar anak tersebut
tidak malas untuk ke kamar mandi saat ia akan membuang air kecil. Selain itu
harus ada upaya dari orang tuanya agar anak tersebut mengalami peningkatan
secara bertahap agar kebiasaannya untuk mengompol atau buang air kecil dicelana
dapat dikurangi secara perlahan atau bahkan dihilangkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar